Liputan Musyawarah Besar Perdana: Bagian 3 - Kotak Sakti

Sabtu, 27 Juli 2013

Setelah mengkisahkan latar belakang Kotak Sakti  Mas Hadi Jayani (Alumni Elektronika 1990) melanjutkan pembahasan dengan menjelaskan secara singkat ANGGARAN DASAR KOTAK SAKTI diawali dengan memperkenalkan Struktur Kepengurusan Kotak Sakti (Struktur Organisasi) yang segaja dibuat sedemikian rupa sehingga tidak memiliki jabatan Ketua dan Wakil Ketua.

Struktur kepengurusan dirancang demikian agar seluruh pihak yang terlibat, para Pendidik, Karyawan, Alumni SMK Strada, dan Donatur dapat bergerak dengan mengandalkan semangat kekeluargaan.

Kepengurusan Kotak Sakti dibagi dalam beberapa tim kecil, yaitu:
  1. Dewan Penasehat.
  2. Gugus Tugas (Task Force) yang terdiri dari: Administrasi, Bendahara, Tim Penilai Penyaluran Bantuan, Hubungan Masyarakat (Humas).
  3. Dewan Pengawas.
Fungsi, wewenang, dan kewajiban dari masing-masing tim yang ada dalam kepengurusan dijelaskan secara lengkap dalam ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA KOTAK SAKTI.

Seluruh anggota Komunitas Kotak Sakti STM Strada, yaitu PendidikKaryawanAlumni SMK Strada, dan Donatur yang tergabung dalam Milis Kotak Sakti memiliki kesempatan yang sama untuk mengisi posisi yang tersedia dalam kepengurusan. Masa bakti Kepengurusan Kotak Sakti adalah selama 3 (tiga tahun) per-periode-nya. 

Ibu Fransiska Renwarin.
Pembahasan berlanjut kepada Dana Bantuan Pendidikan Siswa yang dapat ditangani oleh Kotak Sakti. Saat pembahasan berlangsung, Ibu Fransiska Renwarin (Administrasi STM Strada) menanyakan apakah dana Kotak Sakti dapat digunakan untuk membantu Siswa-siswi yang tertimpa musibah.

Pertanyaan dan sekaligus merupakan usulan yang baik ini diputuskan untuk diakomodasi oleh Kotak Sakti dengan menyesuaikan sedikit uraian yang ada di ANGGARAN DASAR.

Bapak Yulius Suharto
(Kepala Sekolah SMK Strada).
MUBES kemudian dibimbing oleh Bapak Yulius Suharto (Kepala Sekolah SMK Strada) yang  memberikan banyak masukan terkait dengan kondisi terkini dari Siswa-siswi SMK StradaBapak Yulius Suharto menyampaikan bahwa saat ini Siswa-siswi SMK Strada yang kurang mampu berada dalam proses untuk memperoleh bantuan dari PEMPROV DKI dalam bentuk KJP (Kartu Jakarta Pintar). SMK Strada juga berusaha untuk mendorong Siswa-siswi kurang mampu agar mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam bentuk BOP (Bantuan Operasional Pendidikan).

Dengan kehadiran KJP dan BOPBapak Yulius Suharto berharap Kotak Sakti bergerak dengan baik dan selektif dalam menyalurkan bantuan untuk menghindari penerimaan bantuan yang tumpang-tindih.

Keberadaan KJP dan BOP secara langsung akan membuat beban Kotak Sakti menjadi lebih ringan. Bapak Yulius Suharto dan juga Bapak Paulus Soedaryono bertanya apakah dana Kotak Sakti dapat digunakan untuk keperluan lain yang memiliki dampak langsung terhadap siswa, katakanlah untuk mengundang tenaga ahli melatih Pendidik SMK Strada atau mendanai pengiriman Pendidik untuk mengikuti pelatihan agar Siswa-siswi dapat memperoleh materi pelajaran yang lebih baik.

Keinginan Bapak Yulius Suharto dan juga Bapak Paulus Soedaryono tersebut diakomodasi oleh MUBES dengan menyempurnakan jenis bantuan yang dapat ditangani oleh Dana Bantuan Pendidikan Siswa.


Sedikit catatan tentang Bantuan Fasilitas Pendidikan, ANGGARAN DASAR menggaris-bawahi bahwa bantuan tersebut hanya dapat disalurkan jika sudah tidak ada lagi Siswa-siswi yang menunggak biaya pendidikan mereka di SMK Strada.

Dengan kebedaraan KJP dan BOP di SMK Strada apakah gerakan Kotak Sakti masih tetap relevan dan dibutuhkan?

Bapak Yerry Panauhe
(Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan).
Kotak Sakti tetap relevan dan dibutuhkan sampai kapan pun juga. Kotak Sakti akan berfungsi sebagai jaring pengaman dan tetap dibutuhkan untuk membantu Siswa-siswi yang tidak berhasil menerima kedua bantuan dari pemerintah tersebut. Kotak Sakti harus tetap siaga karena proses memperoleh bantuan dari pemerintah membutuhkan waktu.

Mengenai penyaluran bantuan ke Siswa-siswi, Bapak Yerry Panauhe (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan) yang duduk di dalam Tim Penilai Penyaluran Bantuan menyampaikan bahwa Kotak Sakti akan menerapkan sistem penyaluran bantuan yang ketat agar Dana Bantuan Pendidikan Siswa Kotak Sakti dapat disalurkan tepat pada sasaran. Bapak Yerry Panauhe juga menyampaikan bahwa tingkat kehadiran dan kepribadian siswa akan menjadi salah satu dasar penilaian dalam penyaluran bantuan.

Mas Karel Wijaya
(Alumni Elektronika 1993).
Para Alumni yang hadir dalam MUBES menyampaikan apresiasi mereka terhadap inisiatif Kotak Sakti. Mereka berharap Kotak Sakti dapat terus berjalan untuk membantu adik-adik yang membutuhkan bantuan. Transparansi adalah sesuatu yang mereka harapkan dalam pengelolaan dan penyaluran dana. Transparansi adalah modal utama untuk meraih kepercayaan para Alumni dan Donatur yang ingin membantu pergerakan Kotak Sakti

Mas Hadi Jayani menjelaskan bahwa Transparansi merupakan kata kunci utama ketika inisiatif Kotak Sakti digulirkan. Seluruh laporan penerimaan dan pengeluaran dana akan disampaikan secara rutin setiap bulan kepada Komunitas Kotak Sakti STM Strada melalui Milis Kotak Sakti. Laporan penerimaan dan pengeluaran dana secara umum juga akan ditampilkan setiap bulannya di situs resmi Kotak Sakti - www.kotaksakti.org.

Bapak Benyamin Stanis.
MUBES selanjutnya diisi dengan pembahasan mengenai Unit Usaha SMK Strada yang mulai dihidupkan kembali agar dapat berfungsi dan berprestasi seperti masa lalu, yaitu saat Unit Usaha dapat memberikan subsidi terhadap pendidikan Siswa-siswi kurang mampu.

Bapak Benyamin Stanis (Wali Kelas 3L), Bapak Dedi Purnama (Instruktur Teknik Pemesinan), dan Bapak Junaidi (Instruktur Jurusan Teknik Pemesinan) memiliki harapan agar para Alumni berkenan membantu upaya penghidupan kembali Unit Usaha SMK Strada. Alumni dapat membantu dalam bentuk memperkenalkan keberadaan Unit Usaha, memberikan order pekerjaan yang dapat ditangani oleh Unit Usaha, atau memberikan masukan-masukan agar Unit Usaha dapat selalu mengikuti tuntutan jaman.

Alumni Elektronika 2009.
Harapan dari penggerak Unit Usaha SMK Strada mendapat tanggapan yang sangat positif dari seluruh Alumni yang hadir di MUBES.

Alumni Elektronika 2009 bersepakat untuk menghidupkan kembali Ikatan Alumni agar komunikasi antara Alumni dan SMK Strada dapat terjalin kembali, Komunikasi ini diharapkan dapat membantu pengembangan Unit Usaha SMK Strada.

Santap siang bersama.
Sebelum MUBES berakhir,  Darman Siringoringo (Kepala Jurusan Teknik Elektronika), salah satu motor penggerak utama Kotak Sakti, mengajak seluruh peserta untuk bersantap siang bersama. Suasana akrab antara Alumni, Pendidik, dan Karyawan STM Strada semakin terasa disela-sela obrolan selama santap siang.

Tepat pukul 12:30 WIB MUBES ditutup oleh Bapak Paulus Soedaryono  dengan mengesahkan ANGGARAN DASAR KOTAK SAKTI. (Humas Kotak Sakti - 2013/07/27)